Jumat, 23 Juli 2010
Warga 17 Kecamatan Di Cirebon Tuntut Kabupaten Baru
Warga 17 kecamatan di wilayah Cirebon Timur menuntut adanya pembentukan kabupaten baru. Mereka menginginkan daerahnya tidak lagi berbentuk kecamatan yang menginduk pada Kabupaten Cirebon.
Warga mengaku, keinginan membentuk kabupaten sendiri didorong oleh beberapa faktor. Namun yang paling utama adalah selalu "dianaktirikan" Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cirebon, sehingga 17 kecamatan tersebut sulit untuk maju.
Salah satunya adalah alokasi dana APBD Kabupaten Cirebon yang tidak pernah mengutamakan warga Cirebon Timur. Padahal, untuk membangun wilayah Cirebon Timur, dibutuhkan dana yang tidak sedikit.
"Dalam APBD 2010 saja, Cirebon Timur itu hanya diberi 27,8 persen. Padahal kebutuhan kami banyak. Seperti jalan misalnya, sangat hancur, dan itu butuh dana untuk perbaikan," ujar salah seorang tokoh dari Cirebon Timur, Iing Parikhin di sela-sela aksi unjuk rasa yang digelar puluhan perwakilan warga Cirebon Timur di depan kantor DRPD dan Bupati Cirebon, Rabu (5/5/2010).
Ironisnya, kata Iing, alokasi dana APBD 27,8 persen itu tidak sebanding dengan apa yang telah dimanfaatkan Pemkab Cirebon dari daerah timur. Pasalnya, banyak sumber daya alam yang dimiliki Cirebon Timur dikeruk untuk kepentingan Pemkab dan jajarannya.
"Salah satu buktinya adalah bukit Azimut. Bukit yang sejak dahulu kala dikenal dengan keindahannya, kini sudah tidak ada lagi. Bentuknya sudah berubah karena terus-terusan dieksplorasi pasir dan kekayaan alamnya oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab," tutur Iing.
Selain bukit Azimut, banyak juga daerah perbukitan di Astanajapura yang dimanfaatkan untuk galian pasir. Ratusan truk mengangkut pasir setiap hari dari daerah tersebut, namun tidak ada keuntungan sedikit pun yang dirasakan warga setempat.
"Yang ada, truk-truk pengangkut pasir itu menghancurkan jalan yang melintas di daerah kami," katanya.
Iing mengungkapkan, keinginan memisahkan diri dari Kabupaten Cirebon sudah ada sejak beberapa tahun lalu. Warga pun berkali-kali mengusulkannya kepada Pemkab dan DPRD Cirebon. Namun hingga saat ini, belum ada hasilnya.
"Malah kita keduluan sama Kabupaten Bandung Barat, padahal usulannya bareng," kata Iing.
Keinginan memekarkan diri dari Kabupaten Cirebon disampaikan puluhan perwakilan warga Cirebon Timur ke kantor DPRD dan Bupati Cirebon di Sumber. Sayang, aspirasi warga tidak mendapat respon maksimal dari anggota DPRD maupun Bupati Cirebon. Pasalnya, Bupati Dedi Supardi dan sejumlah anggota dewan sedang ada di Depok untuk kepentingan MTQ Jawa Barat.
Hanya ada tiga anggota dewan yang menemui warga. Mereka adalah Agus Efendi, Hermanto dan Yuningsih. Di hadapan warga, tiga anggota dewan itu sepakat menerima aspirasi warga dan akan membahasnya di dewan.
"Kami akan sampaikan sampai ke tingkat menteri," kata Agus Efendi.
Namun untuk bisa sampai pada keputusan pemekaran, jelas Yuningsih, diperlukan waktu cukup lama. Sebab, dibutuhkan kajian untuk sebuah daerah menjadi kabupaten. "Apakah layak atau tidak," katanya.(*)
Sumber :
http://www.tribunnews.com/2010/05/06/warga-17-kecamatan-di-cirebon-tuntut-kabupaten-baru+kabupaten+cirebon+timur&cd=12&hl=id&ct
6 Mei 2010
Sumber :
http://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Cirebon
http://students.ukdw.ac.id/~22022902/kabupaten.jpg
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar