Luas lahan kritis di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, mencapai 3.834,45 hektare. Berbagai program dilakukan untuk mengatasi lahan kritis tersebut.
Berdasarkan data yang dhimpun dari Dinas Pertanian, Perkebunan, Peternakan dan Kehutanan (P3K) Kabupaten Cirebon, Jumat (16/7), luas lahan kritis tersebut terdiri dari 2.307,07 hektare lahan kritis yang terdapat di darat, sedangkan di pantai terdiri dari 1.527,38 hektare.
Lahan kritis itu tersebar di sejumlah kecamatan di Kabupaten Cirebon, di antaranya di Kecamatan Greged yang mencapai 385 hektare, Kecamatan Losari seluas 338 hektare, Kecamatan Gebang, Kecamatan Astanajapura, serta Kecamatan Dukuhpuntang.
Kepala Dinas P3K Kabupaten Cirebon, Ali Effendi saat dikonfirmasi mengungkapkan pihaknya setiap tahun telah berupaya untuk mengurangi lahan kritis yang ada di Kabupaten Cirebon. "Salah satunya dengan penanaman pohon keras seperti yang baru-baru ini dilakukan di daerah Beber," katanya.
Penanaman tersebut antara lain bertujuan agar daerah itu nantinya bisa menjadi daerah resapan air sehingga saat kemarau penduduk sekitar tidak mengalami kekurangan air.
Selain itu pihaknya pun telah melakukan program penanaman pohon, di antaranya pohon mangga di pekarangan rumah warga. "Kita berusaha untuk memanfaatkan lahan yang sedikit lahan yang kosong di pekarangan rumah untuk ditanam pohon, " katanya.
Dipilih pohon mangga karena saat berbuah bisa dijual atau pun dimakan sendiri oleh penghuni rumah. "Jadi manfaatnya banyak, bisa sebagai tambahan perekonomian keluarga atau pun memenuhi kebutuhan vitamin keluarga itu sendiri," katanya.
Ivansyah
Sumber :
http://www.tempointeraktif.com/hg/bandung/2010/07/16/brk,20100716-263924,id.html
16 Juli 2010
Tidak ada komentar:
Posting Komentar