Jumat, 23 Juli 2010

Bupati Setuju Kabupaten Cirebon Dimekarkan

Bupati Cirebon Drs H Dedi Supardi MM (16/06) di Desa Mertapada Kecamatan Astana Japura dalam pertemuannya dengan para petani tebu yang tergabung dalam Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) menegaskan, pihaknya setuju Kabupaten Cirebon dimekarkan menjadi Kabupaten Cirebon Barat dan Kabupaten Cirebon Timur.

Tapi itu setelah tahun 2013, saya tahu rencana itu sudah digulirkan sejak lama katanya. Tapi sekarang yang penting membuat Wilayah Timur Cirebon (WTC) maju lebih dulu. Menurutnya Proyek PLTU dan Jalan Tol adalah sebuah langkah awal bagi kemajuan WTC, begitu juga dengan potensi Zona Industri yang belum dikembangkan secara baik.
Yang jelas menurutnya masih banyak hal yang perlu dibenahi, dan pihaknya akan melakukan langkah-langkah untuk ikut mewujudkan mimpi membentuk Kabupaten Cirebon Timur itu. Supaya nanti kalau dibentuk, sudah banyak sarana dan prasarana yang memadai, katanya.


Pertemuan dengan GOW

Sementara itu dalam pertemuan dengan Gabungan Organisasi Wanita (GOW) di Asrama Haji Watu Belah (17/06), Bupati menegaskan pentingnya menjalankan program-program bidang pemerintahan, seiring dengan banyaknya jumlah penduduk Kabupaten Cirebon.

Pada saat baru menjadi Bupati tahun 2003 lalu, jumlah Kecamatan di Kabupaten Cirebon baru 32 buah. Pada tahun 2008 sekarang telah berkembang menjadi 40 buah.

Hal itu dilakukan untuk pemerataan pembangunan hingga ke tingkat desa. Selain itu untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, dengan pemekaran wilayah kecamatan, pelayanan lebih dekat dan lebih banyak aparatur pelayanannya, sehingga lebih cepat dan efisien.

Dana alokasi umum desa yang sekarang disebut Alokasi Dana Desa (ADD) juga sudah ditingkatkan, pada tahun 2002 hanya sebesar Rp10 juta, sekarang mencapai antara Rp60 juta-Rp80 juta. Ketua RT dan RW mendapat santunan, sebagai honor yang dulu tidak ada atas kerja mereka.

Hal yang mendesak adalah pengembangan bidang keagamaan dan pendidikan agama. Pada tahun 2002, dana untuk program-program keagamaan dan pendidikan agama hanya sekitar Rp2,3 miliar, sekarang tahun 2008 mencapai Rp36 miliar.

Dana itu diperuntukkan antara lain untuk perbaikan musholla,424 pondok pesantren, madrasah ibtidaiyah, masjid tiap kecamatan, TK Alquran, dan menggratiskan Madrasah Diniyah/ Ibtidaiyah tahun 2007.

Selain itu Bupati meminta kepada semua pihak terutama Organisasi-organisasi Wanita, untuk turut berperan dalam pengembangan Sumber Daya Manusia di Kabupaten Cirebon. Dalam skalan prioritas APBD saat ini, peningkatan daya beli masyarakat harus terasa secara signifikan. Untuk itu pendidikan gratis bagi SMP/MTs adalah salahsatu solusi di tahun 2008.

Selain diharapkan warga Kabupaten Cirebon bisa sekolah lebih tinggi dan pintar-pintar, dana keluarga bisa dialokasikan untuk hal penting lainnya.
Selain pendidikan kemudahan bagi masyarakat mendapat pelayanan berobat yang dekat dengan tempat tinggalnya dan murah juga menjadi program penting. Untuk itu puskesmas dibeberapa tempat sudah memberikan layanan yang tarafnya lebih tinggi, selain juga membentuk Pos Kesehatan Desa. (ck-71)


Sumber :
http://www.pelita.or.id/baca.php?id=51216
23 Juli 2010

Tidak ada komentar:

Posting Komentar